17 Juli 2009

Oo Manohara.. Matre' kah Dirimu ?

Siapa tak kenal Manohara ? sekarang ini mulai dari bocah yang masih duduk di sekolah dasar sampai nenek-nenek sekalipun tak ada yang tidak mengenalnya bahkan dapat dengan lancar menceritakan kisah kehidupannya yang mirip cerita sinetron itu. Padahal sebelum pemberitaan tentang gunjang ganjing pernikahannya di ekspos sedemikian dahsyat oleh media, wanita yang katanya pernah berprofesi sebagai model ini nyaris tak pernah kedengaran namanya di dunia selebriti Indonesia.


Memang tak bisa dipungkiri media mempunyai peranan yang sangat besar dalam “fenomena” baru dunia selebriti IndonesiaMalaysia. Dari sini dimulailah polemik yang sepertinya gak ada habisnya, pihak kerajaan mengatakan Manohara baik-baik saja tapi menolak untuk memberikan akses baginya untuk mengontak atau dikontak sang ibu, dikatakan juga kalau sang ibu ini adalah orang gila harta yang “banyak permintaan” pada pihak kerajaan, lantas pernyataan itu di bantah oleh Daisy, pada sebuah rekaman video yang menampilkan Manohara di sebuah acara bersama suaminya Daisy yakin anaknya itu menyampaikan sebuah isyarat minta diselamatkan, lalu dibantah lagi oleh pihak kerajaan sembari mengatakan Daisy tak tahu terima kasih sudah dikasih harta malah memfitnah, dan seterusnya.. dan seterusnya.. ini. Semuanya bermula dari kemunculan sang ibu Daisy Fajarina di sebuah infotainment yang menceritakan bahwa sang anak diculik dan dianiaya oleh suaminya sendiri – Tengku Fahri Pangeran Kerajaan Kelantan

Tentunya semua orang sudah tahu cerita itu karena setiap hari beritanya selalu ditayangkan di semua saluran televisi lengkap dengan bumbu-bumbu dramatisnya biar lebih menarik. Hingga akhirnya tibalah hari penyelamatan “Sang Putri” dari “Pangeran Jahat” yang selama ini menyekapnya, kisah penyelamatannya inipun memiliki daya tarik tersendiri bak adegan rescue mission dari film-film Holywood yang tak perlulah saya ceritakan karena saya yakin andapun pasti sudah hafal jalan ceritanya, tak tanggung-tanggung penyelamatan ini melibatkan personil dari Deplu dan Kepolisian Singapura.

Setibanya di Indonesia mulailah babak baru pertikaian Manohara vs Kelantan, Manohara bilang dia kerap disiksa bahkan disilet dan seringkali mengalami kekerasan seksual, bahkan yang mengejutkan diapun mengatakan bahwa dia setuju menikah dengan Pangeran Kelantan itu karena sebelumnya dia diperkosa oleh Tengku Fahri jadi dia terpaksa menerima lamarannya, pihak Tengku Fahri membantah dan mengatakan bahwa Manohara seperti ibunya yang ‘matre dan menikah hanya karena menginginkan harta kerajaan seraya mengungkit-ungkit pemberian Tengku Fahri kepadanya yang jumlahnya cukup fantastik.

Polemik terus berlanjut dan masyarakat makin bingung, berita setiap hari berseliweran tak tentu kebenarannya. Tapi ada satu teori yang cukup menarik untuk disimak, begini.. tentang penyekapan dan penyiksaan yang dialami Manohara besar kemungkinan itu benar mengingat selama berada di Malaysia dia sama sekali tidak diperbolehkan keluar, mengunjungi ataupun dikunjungi ibunya ataupun untuk hanya sekedar berhubungan melalui telephone, tidak mungkin seperti itu kalu tidak ada yang ditutupi belum lagi dengan bukti-bukti fisik yang masih membekas di tubuh Manohara.
Selanjutnya tentang tentang matre atau tidaknya ibu dan anak ini, sebenarnya cukup meragukan kalau dibilang tidak. Pertama sang ibu, Manohara menikah tgl 26 Agustus 2008 pada saat usianya 16 tahun, usia yang terlalu muda sepertinya untuk menikah tapi mengapa sang ibu mengijinkan ? apakah mungkin karena alasan tragedi pemerkosaan yang telah disinggung di atas ? tapi inipun masih perlu dibuktikan, jikapun benar berarti sang ibu seharusnya tidak perlu kaget melihat kelakuan sang menantu terhadap putrinya, karena dia menikahkan putrinya dengan seorang “pemerkosa” yang pastinya punya moral yang bejad. Namun pernikahan tetap dilangsungkan, mengapa ? apakah mungkin karena si pemerkosa itu seorang Pangeran yang punya harta seabreg ?.

Manohara-pun sepertinya tak mau menyia-nyiakan kesempatan bagus dengan begitu gegap gempita pemberitaan tentang dirinya. Tak lama setelah tiba di Indonesia setelah memberikan pernyataan pers, wawancara sana-sini, muncul di berbagai media bercucuran air mata lalu tiba-tiba bersama ibunya dia muncul di depan kantor Kedubes Malaysia untuk berdemo mengenai kasus pelanggaran wilayah angkatan laut Malaysia di Ambalat, dengan bahasa yang terbata-bata dan materi orasi yang sama sekali tidak dikuasai dia berbicara dengan pengeras suara, sayapun bertanya apa kepentingannya ? apa dia mau balas dendam terhadap Kerajaan Kelantan dengan cara itu ? atau memang di tengah-tengah kekalutannya tiba-tiba muncul rasa nasionalisme yang sedemikian besarnya ? atau Cuma sekedar kepingin exist ? sepertinya yang terakhir ini lebih masuk akal.. hmmm.

Coba saja lihat sekarang saking “eksisnya” dia sudah mendapatkan kontrak sinetron senilai 2,5 M untuk 25 episode yang sebentar lagi akan ditayangkan RCTI. Kisahnya tentu saja kisah perjalanan hidup “Sang Putri” yang malang. Yang ingin saya tekankan di sini adalah, untuk seseorang yang “tidak terlalu memperdulikan” persoalan harta seperti yang selama ini dikatakannya, apakah tidak terlalu terburu-buru untuk “mengkomersilkan” kisah hidupnya apalagi dijadikan sinetron yang dibintangi sendiri dengan bayaran yang mungkin tak pernah dinikmati artis-artis lain yang jauh lebih senior daripadanya. Apakah tidak lebih baik menunggu sampai masalah hukum terkait hubungannya dengan mantan suami selesai dulu sehingga orang tidak sampai berfikir jangan-jangan memang benar kalau ibu dan anak ini memang cewek matre.. hix !

1 komentar:

duniazyber mengatakan...

iya gue setuju dia matre tapi kasus ini sampai sekarang bikin gue bingung yang salah pangeran kelantan kah atau si mano sendiri, tapi bisa di lihat skrg manohara hidupnya bebas dan tidak beraturan bahkan meneguk alkohol sudah biasa bagi dia, dan foto-foto yang seksi juga biasa ini menunjukkan kalau sebenernya kelakuan dia seperti itu.

Posting Komentar

Artis Gini - Gitu © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute