29 Juli 2009

Acara Live Music yang Tidak "Hidup"

Ada sebuah fenomena lagi di dunia pertelevisian kita yang cukup kuat mendorong saya untuk akhirnya menulis artikel ini. Pernah memperhatikan acara-acara musik yang dikemas secara live di stasiun-stasiun televisi belakangan ini ? hampir semua stasiun televisi mempunyai acara seperti ini. Yang saya maksud adalah acara-acara seperti Dahsyat (RCTI), Inbox (SCTV), Dering (Trans TV), Mantab (ANTV), Kissvaganza (Indosiar).

Memang mungkin sudah menjadi ciri khas pertelevisian Indonesia jika ada sebuah stasiun TV yang sukses dengan sebuah acara, maka semua stasiun yang lain berlomba-lomba membuat acara serupa dengan konsep yang nyaris sama. Memang tidak sama persis, masing-masing pasti ada perbedaannya, tapi semua mempunyai konsep dasar dan kemasan yang nyaris sama. Ada host yang pandai melucu, panggung yang dibuat seadanya, musisi yang tampil membawakan lagu secara lipsing (memang acaranya live dan langsung tayang pada saat syuting, tapi semua musisinya tidak ada yang tampil secara live), dan.. ini yang membuat acara-acara seperti ini menjadi menggelikan dan kelihatan sangat norak.. yaitu penonton yang berkeliling mengikuti alunan lagu dengan gerakan sama persis seperti orang sedang senam.

Terus terang saja jika saya ingin menonton acara live dengan diselingi musik, saya ingin musik itu juga dimainkan secara live, kalau cuma lipsing lebih baik saya menyaksikan acara yang menyuguhkan video klip saja, karena sudah jelas lebih enak ditonton. Sedangkan untuk penonton yang seperti peserta SKJ.. astaga, mungkin Indonesia adalah negara satu-satunya di dunia yang stasiun televisinya mempunyai acara musik dengan format seperti itu. Sangat jelas kalau penonton itu diatur, dan anehnya mereka semua menurut ! memang menurut beberapa sumber yang saya dapatkan, sebagian besar penonton-penonton itu menerima bayaran, tapi apakah lantas harus diatur sampai sedetail itu ? kalau cuma sekedar disuruh bertepuk tangan itu sih wajar, acara-acara yang melibatkan live audience dimanapun bahkan di televisi Amerika sekalipun memang ada aturan seperti itu, tapi bergerak dengan gerakan yang sama ? ini membuat acara tersebut terlihat kaku, menggelikan, bahkan norak. Dalam hati saya sempat berfikir, kalau memang penonton itu menerima bayaran, mengapa si official acara tersebut tidak berkata saja pada mereka "pokoknya semua harus goyang, yang diam saja gak akan dibayar!" kan beres.. acarapun tidak akan kelihatan kaku lagi.

Dalam hal ini saya salut pada Global TV yang mungkin karena sudah lama memfokuskan pada acara-acara musik tidak ikut terbawa arus. Acara-acara live music yang ditampilkan Global TV juga termasuk berkualitas dengan tata panggung yang serius, lighting yang bagus, dan yang penting musisi yang dihadirkan benar benar bermain secara live. acara-acara semacam Duet, Monday Soundsation dan Tamu Istimewa dapat dijadikan contoh yang baik untuk meramu acara-acara live music bagi pertelevisian Indonesia
Read more!

25 Juli 2009

Cinta Fitri = Tersanjung ?

Sinetron Cinta Fitri bakal tayang lagi di SCTV, sinetron yang sudah memasuki season ke-4 ini akan mulai ditayangkan pada bulan Ramadhan ini. Kabar baik buat penggemar sinetron ? mungkin.. tapi tunggu dulu, jangan-jangan sinetron ini bakal seperti sinetron tersanjung yang dibuat sampai 360 episode terbagi dalam 7 season dan ditayangkan sejak tahun 1998 - 2005 ! hingga pada akhirnya menurut banyak orang yang setia menonton sinetron ini mereka mengaku dari awalnya senang sampai akhirnya muak menonton sinetron yang ujungnya nggak jelas dan terkesan "dipanjang-panjangin" hingga ceritanyapun berputar-putar tak tentu arah.

Ini bukan sekedar isapan jempol, sinetron Cinta Fitri yang pada season ke-3 nya sudah merampungkan 150 episode, menurut Manoj Punjabi - Presdir MD Entertainment seperti termuat dalam koran Kompas akan dibuat sampai 777 episode ! bahkan melebihi sinetron tersanjung yang dinobatkan oleh MURI sebagai sinetron terpanjang di Indonesia atau bahkan menurut Jaya Suprana sang pemilik MURI sinetron ini juga layak menyandang gelar "sinetron terpanjang di dunia". Itu artinya sinetron Cinta Fitri akan mengalahkan rekor tersanjung.

Apakah Cinta Fitri juga akan berputar-putar nggak jelas? kita saksikan saja nanti. Namun sangat meragukan jika sang sutradara dan penulis skenario mampu menampilkan konflik-konflik baru yang menarik, tidak dipaksakan, dengan cerita yang tidak terkesan dibuat-buat demi memenuhi tuntutan jumlah episode, dan tidak berputar-putar dengan sisa 627 episode yang harus dibuat.

Cinta Fitri, seperti halnya juga Tersanjung, seharusnya dihentikan pada masa sinetron-sinetron itu masih disukai, bukannya menunggu para pemirsanya bosan baru kemudian "di-tamat-kan". Karena dengan begitu tayangan tersebut pasti akan membekas dan meninggalkan kenangan yang indah bagi setiap penonton setianya. Karena sekarang ini jika anda bertanya tentang sinetron Tersanjung, kebanyakan jawaban yang akan anda dapatkan adalah bernada negatif, coba saja tanya "apakah anda tahu sinetron Tersanjung?" maka jawaban yang akan anda terima adalah "ooh.. sinetron yang dulu itu ya yang ceritanya nggak habis-habis itu kan.." biasanya yang diingat orang malah jumlah episodenya yang terlalu panjang..

Mengapa pihak production house melakukan itu? karena rating acaranya bagus, dan rating yang bagus artinya uang. Inilah akibatnya jika seni diatur oleh industri kapitalis yang hanya mengedepankan keuntungan, sehingga menyingkirkan faktor estetis yang seharusnya menjadi unsur terpenting dalam suatu pekerjaan seni. Padahal seni adalah suatu pekerjaan yang tidak bisa dipaksakan. Mungkin mereka berfkir, selama ratingnya bagus mengapa tidak dibuat terus ? selama masih ada yang mau menonton kenapa harus diakhiri?. Mungkin memang ada sebagian orang yang akan merasa kesal jika sinetron kesayangannya tamat dan tidak ditayangkan lagi, tapi orang itu mungkin akan lebih kesal jika sinetronnya kembali ditayangkan dengan cerita yang terlalu dibuat-buat dan tidak bermutu, bahkan mungkin dia akan merasa dibodohi seperti banyak dikatakan penonton setia sinetron Tersanjung.
Read more!

22 Juli 2009

Fenonema Serbuan Paranormal

Mau cepat kaya ? enteng jodoh ? mau tahu kejadian di masa depan ? gampang... tinggal ambil HP ketik reg spasi bla..bla..bla.. kirim ke nomor sekian, selesailah masalah anda. Anda pasti sering melihat iklan-iklan seperti ini di televisi di hampir setiap jam tak pernah ketinggalan iklan paranormal selalu muncul menawarkan segala solusi instan atas semua permasalahan mulai rejeki, jodoh, karir, nasib, masa depan, percintaan, dan sebagainya. Mengapa tiba-tiba saya membicarakan masalah paranormal padahal blog ini seharusnya membicarakan tentang selebriti ? itu karena sekarang ini paranormal memang sudah masuk dunia selebriti bahkan diantara mereka ada yang lebih terkenal dari pemain sinetron atau bintang film sekalipun. Siapa yang tak kenal Ki Joko Bodo atau Mama Laurent ? mereka adalah para pesohor papan atas yang biasa mondar-mandir di layar televisi dan biasa dimintai "pendapat" setiap kali ada kejadian seperti bencana alam, terorisme, atau pada saat akhir / awal tahun. Mereka juga kerap kali tampil di program-program infotainment. Bahkan sekarang ini banyak juga para artis yang mencoba menjadi "tukang ramal", contohnya Dedy Corbuzier, Aline Sahertian atau Ratna Listy. Sedemikian menggiurkankah profesi ini hingga para artis yang sudah terkenal dan punya uang banyak juga tertarik untuk menggeluti dunia mistik dan ramal-meramal yang tak jelas kebenarannya ini ?

Menurut sebuah kabar yang saya dapat dari detik.com Ki Joko Bodo dalam 2 minggu mendapat 70.000 sms ! jika untuk satu sms dengan tarif premium itu dia mendapatkan jatah Rp 1.000 saja maka dia bisa mendapatkan Rp 70.000.000 dalam dua minggu dan itu baru pendapatan dari sms, belum lagi dari jasa konsultasi, jual-beli jimat, pekerjaan khusus yang dipesan oleh pemakai jasanya. Tak heran kalau dia bisa memiliki rumah seperti istana dengan segala macam benda-benda mahal di dalamnya, pantas saja banyak orang yang kemudian tertarik memasuki "bisnis" gaib ini.

Yang membuat saya heran, jika satu paranormal bisa mendapatkan sms sebanyak 70.000 dalam dua minggu, bagaimana dengan paranormal yang lain ? belum lagi yang menggunakan jasanya secara langsung, itu berarti ada berjuta-juta bahkan mungkin puluhan juta orang yang menggunakan jasa mereka, belum lagi orang-orang yang cuma sekedar menyimak ocehan mereka melalui televisi dan mempercayainya. Pelanggan adalah unsur terpenting dalam bisnis, itu artinya selama masih banyak paranormal berpraktek dan bahkan sanggup memasang iklan di televisi itu artinya masih sangat banyak orang yang mempercayai dan menggunakan jasanya.

Sudah sedemikian rusakkah mental bangsa ini hingga mencari solusi dengan cara irasional seperti ini ? tak sadarkah mereka bahwa ini sama saja kita mundur berabad-abad ke masa-masa kejayaan para tukang sihir dengan segala kepercayaan masyarakat yang memang masih bodoh dan tak mengenal ilmu pengetahuan ? sangat memprihatinkan melihat bangsa Indonesia yang mengaku sebagai bangsa beragama lebih memilih percaya kepada peramal dibandingkan Tuhannya. Memang dalam agama diakui keberadaan ilmu sihir yang dibantu jin dalam prakteknya, namun masa depan, jodoh, rejeki, nasib adalah mutlak berada di tangan Tuhan dan tak ada satupun peramal, paranormal, tukang sihir atau rajanya tukang sihir sekalipun yang bisa mengetahuinya karena itu hak prerogative Tuhan yang tak bisa dan tak pantas dimiliki makhluk penuh dosa seperti manusia.

Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat mempercayai hal-hal seperti ini, keadaan sosial yang tak menentu di negri ini dengan banyaknya pengangguran yang sulit mencari pekerjaan, tingkat upah yang rendah, krisis ekonomi, semua keadaan ini yang berlangsung sudah cukup lama menimbulkan frustasi hingga menyebabkan orang beralih kepada hal-hal gaib. Budaya bangsa Indonesia yang kita tahu memang sejak dulu menyukai hal-hal gaib bahkan budaya-budaya seperti ini dijaga dan dilestarikan atas nama kekayaan tradisi. Keadaan politik dan keamanan yang tak pernah bisa dikatakan 100% stabil juga bisa menyebabkan orang mencari keselamatan melalui perlindungan magis dan benda-benda gaib. instrumen-instrumen dan institusi yang dimiliki pemerintah juga tak pernah melakukan tindakan tegas untuk melindungi masyarakat dari bahaya kerusakan mental ini, KPI memang pernah melarang penayangan iklan Ki Joko Bodo tapi itupun hanya karena ada kata-kata "saya bisa merubah nasib anda", sekarang ini ? nyaris tidak ada wacana sedikitpun untuk melarang penayangan iklan-iklan seperti ini. Mediapun berperan sangat besar dalam mempopulerkan profesi ini, bukan hanya media elektronik, jika anda pernah membaca koran-koran semacam lampu merah, pos kota atau koran-koran lain dengan segmen pembaca menengah ke bawah kita akan menemukan berpuluh-puluh iklan paranormal yang bahkan lebih ekstrim dari yang ada di televisi dengan "menu" santet dan pelet yang jelas-jelas ilmu hitam yang membahayakan jiwa manusia. Anehnya koran-koran seperti ini masih bisa beredar bebas dan tak pernah dapat "teguran" sedikitpun. Sedangkan di televisi paranormal dipuja-puja seperti Dewa, setiap ada permasalahan apapun mereka dimintai "pendapat dan nasehat" terutama oleh infotainment, bahkan sekarang ini ada juga yang menjadi penampil tetap dalam sebuah acara seperti acara pencarian jodoh ataupun di infotainment seperti yang ada di sejumlah stasiun TV swasta. Pemerintah sibuk rebutan kursi, MUI sibuk urus poligami dan pengharaman Facebook ? astaga, masalah ini jauh lebih besar dari kelihatannya Bapak-Bapak... sadarlah, generasi kita sedang terancam wabah mistik dan sudah saatnya kita bertindak.
Read more!

19 Juli 2009

Serangan Ipul Lewat Facebook

Anda tentu sudah tak asing lagi dengan yang namanya Facebook, sebuah situs jejaring sosial yang mempunyai ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Situs ini menarik karena bisa mempertemukan orang-orang baik itu yang sudah sekian lama tak bertemu ataupun untuk yang ingin mencari teman baru. Tidak hanya itu, Facebook juga mempunyai begitu banyak feature menarik yang bisa digunakan sendiri atau bersama dengan orang-orang yang kita kenal seperti bertukar foto, note, bermain game online, dan masih banyak lagi feature-feature lain yang membuat situs ini mempunyai daya tarik yang demikian dahsyat hingga dapat menjaring banyak pengguna dari seluruh dunia.

Nah, dari sekian banyak feature tersebut ada juga quiz yang bisa kita mainkan dan hasilnya bisa ditampilkan di wall kita. Feature ini lumayan menarik karena selain bisa kita mainkan, kita juga bisa membuat quiz kita sendiri. Sebagai salah satu pengguna Facebook saya juga kerap memainkan quiz-quiz seperti ini pada waktu senggang, dan pada saat itulah saya menemukan sebuah quiz yang menurut saya agak janggal. Nama quiz itu adalah "Artis mana yang cocok jadi pembokat lo", sekilas quiz ini tampak seperti quiz-quiz lain yang ada di Facebook namun setelah saya perhatikan ternyata ada keanehan. Pada awalnya saya mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada di quiz tersebut tanpa curiga namun setelah keluar hasilnya barulah saya merasa sedikit aneh, pada saat itu hasil yang keluar yaitu artis yang menurut quiz ini cocok menjadi "pembokat" saya adalah Aldi Taher disertai comment sebagai berikut : anda memerlukan pembokat yg merangkap sebagai bodyguard. tidak perlu pintar serta tampan/cantik, pembokat dengan tampang pas-pasan dan suara ancur serta jayus dan tidak lucu ini cukup untuk dijadikan patung bengong didepan rumah anda. tenang...bayarannya gak mahal....cuma dikasih makan dan tempat tinggal udah cukup koq...gak usah di kasih alphard kale...kebanyakan buat si tunawisma ini...." kasar memang tapi menurut saya masih hal yang biasa namanya juga dunia maya, yang membuat saya merasa aneh justru di atas tulisan tersebut ada foto Aldi Taher (ini juga biasa, karena toh hasil jawaban Quiznya juga nama dia yang keluar) dan (ini yang aneh) disampingnya ada foto Saiful Jamil sedang tersenyum ? untuk menghilangkan kecurigaan saya coba memainkan quiz itu beberapa kali lagi dengan jawaban yang saya rubah-rubah namun hasilnya tetap sama, apa maksudnya ini ?

Cuma ada dua kemungkinan, pertama.. ada orang iseng yang menggunakan konflik antara dua orang ini lalu membuat quiz konyol semacam itu untuk "meramaikan" kembali suasana yang sudah mulai tenang. Atau yaaaa... memang Saiful Jamil sendiri yang sengaja membuat quiz itu untuk mendiskreditkan "pesaingnya" itu, pasti anda semua masih ingat dong konflik yang (maaf) menurut saya memalukan dan bahkan sangat norak dan tak layak diumbar di media yang terjadi antara dua orang artis ini. Kalau memang benar demikian, astaga.. sangat kekanak-kanakan sekali tingkah artis yang satu ini.
Read more!

18 Juli 2009

Hai Para Pria.. Mau Tenar ? Jadilah Banci

Ini bukan provokasi, cuma sekedar opini. Saya kok agak risih ya melihat tayangan - tayangan di stasiun TV kita mulai dari talk show, acara musik, reality show, infotainment, sinetron, komedi situasi yang hampir semuanya dipenuhi banci atau minimal menampilkan pria yang kelakuannya "mbanci". Sedemikian kuatkah daya tarik orang-orang seperti ini untuk menaikkan rating sebuah acara ? sehingga para pria kemayu inipun kebanjiran order dan nyaris tiada hari tanpa kemunculan mereka di TV.

Ini bukan omong kosong, coba saja lihat betapa laris manisnya mereka. Artis-artis seperti Ruben Onsu, Olga Syahputra dan Ivan Gunawan dengan cepat bisa menjadi selebriti papan atas yang tak pernah kehabisan order sejak kemunculannya pertama kali, tak tanggung-tanggung pekerjaan sebagai presenter, host, aktor komedi situasi, bahkan main film dan jadi penyanyi dijalani sekaligus. Padahal kalau melihat penampilan secara fisik (maaf) jelas mereka tak bisa bersaing dengan artis-artis lain yang bertubuh bagus dan berwajah tampan, jadilah mereka memanfaatkan sifat kebanci-banciannya itu dalam setiap penampilannya yang biasanya dikemas secara kocak dan ternyata disukai masyarakat.

Lambat laun masyarakat kitapun tampak menjadi sangat terbiasa dengan tayangan-tayangan seperti ini dan menjadikannya sebagai tontonan keluarga tanpa memperhatikan efek buruk yang akan ditimbulkannya terhadap anak-anak mereka. Terlalu jauh berteori ? saya rasa tidak, anak-anak membentuk kepribadiannya dari apa yang dilihat, didengar, dicontohkan dan tentunya dari hal-hal yang mereka sukai. Jika dari usia dini mereka sudah dicontohkan untuk menyukai acara-acara seperti ini bisa jadi mereka akan belajar menyukai dan bahkan meniru tingkah kebanci-bancian yang setiap hari mereka tonton itu.

Nah karena daya tarik yang sedemikian besar itu pula tak jarang bahkan seorang laki-laki tulen yang ingin meraih lebih banyak kesuksesan di dunia selebritispun akhirnya bertingkah "mbanci" dan itu berhasil, coba lihat Kabul alias Tessi yang hampir tak pernah tampil tanpa atribut wanitanya, atau lihatlah Eko Patrio yang sukses dengan tingkah kemayunya hingga dapat tampil dimana-mana baik sebagai presenter, Host atau sebagai komedian sementara dua kawannya yang lain yang tetap mempertahankan "ke-lelakiannya" dari dulu ya cuma bisa eksis di dunia lawak saja.

masih banyak lagi contoh laki-laki kemayu yang sukses walau terkadang terlihat kurang mendidik, Dave Hendrick misalnya atau Ade Namnung yang ga jelas apakah dia pria yang bertingkah seperti banci atau memang banci sungguhan, bahkan tak ada dokter yang paling terkenal di televisi selain dokter yang seperti banci, tentunya anda sudah tahu namanya adalah Dokter Boyke. Jadi tunggu apa lagi ? kalau mau cepat terkenal jadilah banci.
Read more!

17 Juli 2009

Oo Manohara.. Matre' kah Dirimu ?

Siapa tak kenal Manohara ? sekarang ini mulai dari bocah yang masih duduk di sekolah dasar sampai nenek-nenek sekalipun tak ada yang tidak mengenalnya bahkan dapat dengan lancar menceritakan kisah kehidupannya yang mirip cerita sinetron itu. Padahal sebelum pemberitaan tentang gunjang ganjing pernikahannya di ekspos sedemikian dahsyat oleh media, wanita yang katanya pernah berprofesi sebagai model ini nyaris tak pernah kedengaran namanya di dunia selebriti Indonesia.


Memang tak bisa dipungkiri media mempunyai peranan yang sangat besar dalam “fenomena” baru dunia selebriti IndonesiaMalaysia. Dari sini dimulailah polemik yang sepertinya gak ada habisnya, pihak kerajaan mengatakan Manohara baik-baik saja tapi menolak untuk memberikan akses baginya untuk mengontak atau dikontak sang ibu, dikatakan juga kalau sang ibu ini adalah orang gila harta yang “banyak permintaan” pada pihak kerajaan, lantas pernyataan itu di bantah oleh Daisy, pada sebuah rekaman video yang menampilkan Manohara di sebuah acara bersama suaminya Daisy yakin anaknya itu menyampaikan sebuah isyarat minta diselamatkan, lalu dibantah lagi oleh pihak kerajaan sembari mengatakan Daisy tak tahu terima kasih sudah dikasih harta malah memfitnah, dan seterusnya.. dan seterusnya.. ini. Semuanya bermula dari kemunculan sang ibu Daisy Fajarina di sebuah infotainment yang menceritakan bahwa sang anak diculik dan dianiaya oleh suaminya sendiri – Tengku Fahri Pangeran Kerajaan Kelantan

Tentunya semua orang sudah tahu cerita itu karena setiap hari beritanya selalu ditayangkan di semua saluran televisi lengkap dengan bumbu-bumbu dramatisnya biar lebih menarik. Hingga akhirnya tibalah hari penyelamatan “Sang Putri” dari “Pangeran Jahat” yang selama ini menyekapnya, kisah penyelamatannya inipun memiliki daya tarik tersendiri bak adegan rescue mission dari film-film Holywood yang tak perlulah saya ceritakan karena saya yakin andapun pasti sudah hafal jalan ceritanya, tak tanggung-tanggung penyelamatan ini melibatkan personil dari Deplu dan Kepolisian Singapura.

Setibanya di Indonesia mulailah babak baru pertikaian Manohara vs Kelantan, Manohara bilang dia kerap disiksa bahkan disilet dan seringkali mengalami kekerasan seksual, bahkan yang mengejutkan diapun mengatakan bahwa dia setuju menikah dengan Pangeran Kelantan itu karena sebelumnya dia diperkosa oleh Tengku Fahri jadi dia terpaksa menerima lamarannya, pihak Tengku Fahri membantah dan mengatakan bahwa Manohara seperti ibunya yang ‘matre dan menikah hanya karena menginginkan harta kerajaan seraya mengungkit-ungkit pemberian Tengku Fahri kepadanya yang jumlahnya cukup fantastik.

Polemik terus berlanjut dan masyarakat makin bingung, berita setiap hari berseliweran tak tentu kebenarannya. Tapi ada satu teori yang cukup menarik untuk disimak, begini.. tentang penyekapan dan penyiksaan yang dialami Manohara besar kemungkinan itu benar mengingat selama berada di Malaysia dia sama sekali tidak diperbolehkan keluar, mengunjungi ataupun dikunjungi ibunya ataupun untuk hanya sekedar berhubungan melalui telephone, tidak mungkin seperti itu kalu tidak ada yang ditutupi belum lagi dengan bukti-bukti fisik yang masih membekas di tubuh Manohara.
Selanjutnya tentang tentang matre atau tidaknya ibu dan anak ini, sebenarnya cukup meragukan kalau dibilang tidak. Pertama sang ibu, Manohara menikah tgl 26 Agustus 2008 pada saat usianya 16 tahun, usia yang terlalu muda sepertinya untuk menikah tapi mengapa sang ibu mengijinkan ? apakah mungkin karena alasan tragedi pemerkosaan yang telah disinggung di atas ? tapi inipun masih perlu dibuktikan, jikapun benar berarti sang ibu seharusnya tidak perlu kaget melihat kelakuan sang menantu terhadap putrinya, karena dia menikahkan putrinya dengan seorang “pemerkosa” yang pastinya punya moral yang bejad. Namun pernikahan tetap dilangsungkan, mengapa ? apakah mungkin karena si pemerkosa itu seorang Pangeran yang punya harta seabreg ?.

Manohara-pun sepertinya tak mau menyia-nyiakan kesempatan bagus dengan begitu gegap gempita pemberitaan tentang dirinya. Tak lama setelah tiba di Indonesia setelah memberikan pernyataan pers, wawancara sana-sini, muncul di berbagai media bercucuran air mata lalu tiba-tiba bersama ibunya dia muncul di depan kantor Kedubes Malaysia untuk berdemo mengenai kasus pelanggaran wilayah angkatan laut Malaysia di Ambalat, dengan bahasa yang terbata-bata dan materi orasi yang sama sekali tidak dikuasai dia berbicara dengan pengeras suara, sayapun bertanya apa kepentingannya ? apa dia mau balas dendam terhadap Kerajaan Kelantan dengan cara itu ? atau memang di tengah-tengah kekalutannya tiba-tiba muncul rasa nasionalisme yang sedemikian besarnya ? atau Cuma sekedar kepingin exist ? sepertinya yang terakhir ini lebih masuk akal.. hmmm.

Coba saja lihat sekarang saking “eksisnya” dia sudah mendapatkan kontrak sinetron senilai 2,5 M untuk 25 episode yang sebentar lagi akan ditayangkan RCTI. Kisahnya tentu saja kisah perjalanan hidup “Sang Putri” yang malang. Yang ingin saya tekankan di sini adalah, untuk seseorang yang “tidak terlalu memperdulikan” persoalan harta seperti yang selama ini dikatakannya, apakah tidak terlalu terburu-buru untuk “mengkomersilkan” kisah hidupnya apalagi dijadikan sinetron yang dibintangi sendiri dengan bayaran yang mungkin tak pernah dinikmati artis-artis lain yang jauh lebih senior daripadanya. Apakah tidak lebih baik menunggu sampai masalah hukum terkait hubungannya dengan mantan suami selesai dulu sehingga orang tidak sampai berfikir jangan-jangan memang benar kalau ibu dan anak ini memang cewek matre.. hix !
Read more!
Artis Gini - Gitu © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute